Ngaji Sastra Jawa Hadirkan Kolaborasi Tiga Sastrawan Lintas Provinsi
Ngaji Sastra Jawa sebagai rangkaian kegiatan Sekolah Literasi Gratis STKIP PGRI Ponorogo kembali digelar. Gelaran Ngaji Sastra kali ini menghadirkan kolaborasi tiga sastrawan kondang lintas provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka adalah Tulus Setiyadi, Budi Sardjono dan Tito Setyo Budi. Ketiganya merupakan sastrawan bertalenta dengan latar belakang proses kreatif yang menarik untuk dikulik lebih dalam.
Tulus Setiyadi, sastrawan Jawa asal Madiun peraih Sutasoma 2017 kategori karya sastra terbaik dari Balai Bahasa Propinsi Jawa Timur, kemudian Budi Sardjono, sastrawan dan budayawan asal Yogyakarta dan Tito Setyo Budi, sastrawan dan budayawan asal Sragen akan hadir berbagi pengalaman proses kreatifnya pada Sabtu, (24/9). Para pemateri hadir untuk menunjukkan keajaiban ramuan pengalaman hidup, transformasi naskah kuno dan transformasi budaya lokal dalam bersastra Jawa.
Kolaborasi ini digagas untuk memperkaya khazanah pengetahuan mahasiswa seputar proses kreatif dan corak karya sastra berbasis latar belakang sosial budaya dari masing-masing propinsi asal pengarang. “Sastrawan lintas provinsi ini sengaja kami datangkan untuk memantik kreativitas mahasiswa untuk berkarya dengan mengoptimalkan keunggulan potensi mereka” ungkap Sutejo, Ketua STKIP PGRI Ponorogo.
Kegiatan yang sedianya dimulai pukul 08.00 WIB itu ditujukan untuk para mahasiswa, guru, dan masyarakat umum. Namun, Sutejo tidak menampik ketiga pemateri handal segudang pengalaman mampu menggerakkan peserta dari berbagai kalangan. Untuk itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan mengizinkan untuk peserta dari kalangan siswa atau pelajar.
“Mereka juga penting memahami tentang sastra Jawa, justru pondasi awal yang terletak pada mereka itu,” pungkas lelaki yang hobi membaca dan menulis itu.
Peserta yang berasal dari luar Ponorogo juga diberikan kesempatan untuk mengikuti Ngaji Sastra Jawa. Meskipun tidak hadir secara langsung, kanal Youtube STKIP PGRI Ponorogo akan melakukan siaran secara langsung. Sehingga, tidak khawatir peserta dari manapun bisa berparisipasi dalam kegiatan rutin bulanan Kampus Literasi itu.
Kegiatan mendedah proses kreatif tersebut dikemas dalam diskusi santai dengan selingan geguritan dan penampilan gamelan gadhon Diwangkara Gangsa. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa, Fitriana Kartika Sari, mengungkapkan bahwa selain menjadi ajang menambah wawasan seputar proses kreatif, ngaji sastra Jawa juga menjadi ajang pengoptimalan minat dan bakat mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jawa. Melalui gelaran acara Ngaji Sastra dengan berbagai genre tersebut, STKIP PGRI Ponorogo sebagai kampus literasi menunjukkan bukti nyata kontribusinya untuk menghasilkan sastrawan kreatif dan bertalenta. Red/