Dedikasi di Bidang Literasi Antarkan Sutejo Raih Penghargaan dari Gubernur Jatim
Tokoh Literasi asal kota Ponorogo, Sutejo baru saja mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan diserahkan saat peringatan HUT ke-77 Provinsi Jawa Timur bertempat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, kemarin (12/10).
Lelaki kelahiran kota Reog itu mendapatkan penghargaan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Kebudayaan kategori seni sastra tahun 2022. Bersama puluhan tokoh penerima penghargaan lain dari Jawa Timur.
“Terima kasih kepada ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah dan wakilnya, Emil Dardak. Penghargaan ini memberikan saya motivasi untuk terus berkarya,” ungkap Sutejo.
Penghargaan ini menambah rentetan prestasi Sutejo, tahun lalu lelaki hobby membaca dan menulis itu dinobatkan sebagai tokoh Inspiratif Jawa Timur 2021 oleh Beritajatim.com. Ini tidak lepas dari perannya dalam menggerakkan masyarakat untuk berliterasi.
Lelaki yang menjabat ketua STKIP PGRI Ponorogo memang tidak diragukan dalam kiprahnya di bidang menulis. Ratusan karya telah malang melintang di koran Kompas, Jawa Pos, Jawa Pos Radar Madiun, Surabaya Pos, Harian Surya, dan surat kabar nasional maupun regional lainnya. Selain itu, Sutejo telah menerbitkan tidak kurang 25 judul buku baik yang ditulis secara mandiri maupun bersama koleganya.
Sutejo juga aktif menggerakan generasi muda untuk cinta literasi dengan mendirikan sejumlah komunitas sastra. Mulai dari jaring sastra, komunitas ukel, Sutejo Spectrum Center, dan HMP (Himpunan Mahasiswa Penulis). Komunitas inilah menjadi cikal bakal Sutejo dalam memoles untuk berkarya dan melahirkan penulis-penulis, baik di Ponorogo maupun beberapa kota lain.
Kecintaan terhadap literasi juga mengilhami lahirnya Sekolah Literasi Gratis (SLG) di STKIP PGRI Ponorogo. Gerakan ini mengundang ratusan tokoh literasi nasional yang hadir setiap minggu di kampusnya. Djoko Saryono, Sujiwo Tejo, Suyoto Atim, Tengsoe Tjahjono, Maman S Mahayana, Aming Aminudin, Masuki M Astro mereka telah berbagai pengalaman. Bahkan, Mahroso Doloh sastrawan asal Patani Thailand juga pernah hadir di Sekolah Literasi Gratis (SLG).
Terbaru Sutejo, melanjutkan gerakan literasi dengan menyelenggarakan Ngaji Sastra. Kegiatan literasi ini merupakan pengembangan dari SLG. Meskipun secara nama Ngaji Sastra ada sejak dahulu, namun untuk kemasan kegiatan lebih dimasifkan. Menurut Sutejo, kegiatan dengan nama tersebut pernah diselenggarakan di STKIP PGRI Ponorogo pun juga mengundang beberapa penggiat literasi. Sayangnya belum dilakukan secara keberlanjutan.
Dedikasi terhadap dunia literasi tidak lagi diragukan, Koran Kompas pernah menjadikan sosok pilihan dengan judul “Berdamai dengan Buku” tahun 2017. Pun dengan berbagai koran cetak nasional maupun lokal silih berganti memprofilnya.
Prestasi demi prestasi itu menjadi bukti atas sumbangsihnya di lingkup literasi. Sutejo tidak henti menjadi penyala untuk menyalakan api peradaban dengan baca tulis. Hal ini diamini oleh Adip Arifin selaku wakil ketua 1 STKIP PGRI Ponorogo.
“Prestasi ini adalah bukti penghargaan kesekian kalinya, sekaligus pengakuan publik dan pemerintah atas upaya nyata beliau dalam mendedikasikan pikiran, waktu, karya, bahkan jiwanya untuk peningkatan SDM di Jatim, khususnya melalui dunia seni dan sastra,” ungkapnya kepada tim humas.
Sementara Ikhsanudin Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra STKIP PGRI Ponorogo mengaku turut bangga dan bahagia atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Baginya, Sutejo seolah tidak pernah padam dalam menginspirasi dalam berkarya.
“Pak Sutejo selalu menyuntikkan energi agar mahasiswa gemar menulis dan membaca. Tidak heran banyak mahasiswa yang satu-persatu mengikuti jejaknya menjadi seorang penulis,” ujar mahasiswa angkatan 2021 itu.
Pewarta: Agus_S/Humas
Previous