Sutejo: Artikel itu Jati Diri Guru, Menulislah
Setejo sebagai salah satu pemateri dalam “Workshop Menulis Artikel Ilmiah” di PGRI Kecamatan Siman (8/11) berpesan bahwa artikel itu hakikatnya adalah cermin pemikiran, wawasan, keilmuan, dan pengalaman seorang guru. “Guru yang inspiratif adalah mereka yang mampu mendokumentasikan pengalaman dan wawasan keilmuannya. Bukan guru asal bunyi (asbun), mereka harus berketeladanan. Jangan hanya memerintahkan anak didik untuk menulis sementara dirinya sendiri tidak menulis.” pesan Sutejo dengan penuh tekanan.
Sebagai guru wajib menulis karena ciri manusia adalah menulis, kalau tidak menulis bukanlah manusia. Selanjutnya, Sutejo berpesan begini. “Menulis artikel itu mudah. Lihat contoh artikel yang menarik, amati tema dan gaya, tirukan, akhirnya kreasikan dengan inovasi empirik. Artikel yang menarik yang tak klise, sederhana tetapi menawarkan sesuatu yang bisa diambil nilai dan makna.”
Itu diungkapkan di depan 80 peserta workshop yang terdiri dari guru TK, SD, dan SMP di kecamatan Siman. Nurhadi Hanuri, sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengapresiasi peran PGRI dalam meningkatkan kompetensi para guru. “Terimakasih pada PGRI. Semangat, para guru harus punya karya, harus berada di depan. Guru-guru di garis depan itu anggota PGRi. Apresiasi atas kegiatan workshop, apalagi swadaya murni.”
Sementara, Sunanto, sebagai salah seorang panitia berharap peserta belajar dan kerja keras dalam berkarya tulis. “Semoga sukses, aktif, ikuti dengan baik. Semua bisa nulis artikel yang baik kalau mengikuti dengan seksama sekaligus hasil karyanya dilombakan.”
Dalam kesempatan workshop kali ini, Sutejo berbagi sepuluh buku karyanya sebagai bentuk apresiasi atas keterlibatan aktif peserta. “Terimakasih buku Genius Menulis Artikel karya Pak Tejo. Saya terkesan dengan pembawaan presentasi yang rileks, lucu, sederhana tetapi bernas pula.” Kesan Nasya, seorang guru SD yang masih muda, yang tertarik menulis artikel berjudul “Menumbuhkan Rindu pada Perpustakaan.”
Sementara Farida Arsanti dari SD Beton, menilai pelatihan itu kena dan inspiratif. “Jadi membayangkan menulis artikel itu mudah, bisa dimulai dari mana saja. Ilustrasi, bertanya, kesimpulan, kutipan, taupun kalimat bijak.”
Di samping Sutejo, dua pemateri lain yang hadir adalah Thohari, Pimred majalah Dinamika PGRI dan sebagai redaktur senior majalah yang sama, Agus Prasmono. Seorang kepala sekolah kreatif dari SMAN 1 Parang Magetan. (*/Humas)