Menggali Potensi Berita Dengan Metode in dan on
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia MTs. Se-Kabupaten Ponorogo mengadakan kegiatan yang bertajuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) MGMP Ponorogo. Untuk penyelenggaraan tahun ini, MGMP mendatangkan pemateri-pemateri profesional. Satu di antaranya Sapta Arif, Kepala Humas STKIP PGRI Ponorogo.
Pada (8/11), Sapta menyampaikan materi tentang berita. Bertempat di Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo, acara ini diselenggarakan dengan metode kelas dan praktik atau bisa disebut juga in dan on. Para guru menerima materi di kelas dari pemateri. Kemudian, diberi kesempatan untuk mempraktikkan di masing-masing madrasah. Terakhir, diadakan evaluasi atas temuan guru di masing-masing madrasahnya.
Tidak kurang 24 guru Bahasa Indonesia datang hadir untuk berdiskusi sekaligus menimba ilmu. Nardi selaku ketua MGMP memberikan sambutan hangat di sesi kelas pertama. Pihaknya mengaku senang dan berharap dengan adanya PKB mampu merangsang guru-guru Bahasa Indonesia MTs se-Ponorogo untuk berkembang. Nardi berpesan agar menularkan ilmu yang didapat pada guru-guru lain di masing-masing madrasah.
Ada tiga materi yang dibawakan Sapta Arif. Pertama, mengenal berita. Pada materi ini, Sapta menjelaskan tentang nilai berita. Yaitu, kriteria-kriteria peristiwa yang bisa menjadi berita. Diantaranya, luar biasa, aktual, kedekatan, human interest, memberikan dampak bagi masyarakat, dan informatif.
“Ibu Bapak, ada banyak peristiwa yang bisa kita beritakan. Namun, sebaiknya suatu peristiwa haruslah memenuhi kriteria tertentu agar layak diberitakan. Hal ini dikenal sebagai nilai berita.” tutur laki-laki yang produktif menulis cerpen ini.
Sapta juga tak luput menjelaskan jenis-jenis berita. Materi kedua tentang tubuh berita. Mulai dari kalimat dalam berita hingga teknik-teknik dalam membuka berita. Sebelum jeda istirahat, Sapta memberikan materi ketiganya: menggali potensi berita.
Dalam sesi siang itu, peserta diajak mempraktikkan menulis berita. Kelas dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi, meramu, dan menuliskan berita dengan khusyuk. Di akhir acara, dipandu Yusuf sebagai pembawa acara, setelah masing-masing kelompok membacakan beritanya, Sapta memberikan tanggapan dan evaluasi.
“Materi berita dalam rangkaian acara PKB sangat bagus dan bermanfaat. Beberapa guru mengaku memiliki beban begitu besar ketika mengajarkan penulisan berita. Faktor utamanya, tidak semua guru pernah menulis berita.” tutur Heri Hartanto, guru MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo. Pihaknya mengaku senang lantaran materi yang disampaikan mudah dipahami. Ia pun bersemangat menularkan materi ini di madrasah.
Pewarta: Tim Humas
Next