Bukan Sekadar Outbound, Permainan Bola Keseimbangan Simbolkan Sistematika Organisasi
Kemarin, Minggu (22/1) pagi di Ngebel para perwakilan Ormawa kampus STKIP PGRI Ponorogo beserta para pengurus Senat Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo yang baru dilantik itu bersorak-sorai saat melaksanakan Outbound.
Selain harus menahan dinginnya hawa Ngebel di pagi hari juga basah-basahan karena beberapa outbound yang menggunakan media air, peserta diklat juga berteriak girang saat memenangkan permainan Bola Keseimbangan. Permainannya terlihat sederhana tetapi ternyata tanpa keseimbangan sesama anggota kelompok, bola itu tidak bisa bertahan di atas rafia yang disilangkan.
Tentu saja bukan sembarang outbound, panitia telah memikirkan filosofi pada masing-masing permainan seperti halnya yang dikatakan Suprayogi, salah satu panitia.
“Tali Rafia itu ibarat sebuah pondasi dalam organisasi, bola itu rintangan yang akan dihadapi. Jadi bagaimana caranya anggota itu membawa organisasi itu sampai tujuan meskipun dengan masalah besar. Masalah itu pasti kan ada, jadi bagaimana caranya anggota organisasi itu bisa mencapai tujuan tanpa terhalang oleh masalah-masalah di dalamnya,” tuturnya melalui pesan suara whatsApp.
Bagi salah satu peserta, Bola Keseimbangan tidak masuk kategori yang disukai.
“Lumayan seru sih, tapi kurang suka aja. Bagi kelompok itu sulit,” kata Salsabila Farhana, salah satu peserta Diklat.
Menanggapi pendapat peserta yang mengaku sulit, Suprayogi selaku pencetus ide berbagai outbound yang ada, mengungkapkan persentase kerumitan permainan Bola Keseimbangan adalah 25% dari keempat permainan lainnya.
Outbound memang bagai elemen utama saat ada acara diklat seperti ini. Karena outbound itu membentuk kekerabatan semakin akrab dan membangun kerja sama dalam menghadapi berbagai rintangan.
Adi Santoso sebagai ketua umum acara ini mengungkapkan, “outbond itu penting dalam diklat karena menumbuhkan rasa kekeluargaan untuk kedekatan setiap anggota agar nantinya saat bekerja dalam organisasi semakin baik, selain itu outbond dengan permainan yang membutuhkan kerja sama juga akan meningkatkan kerja sama yang baik antar anggota dalam berorganisasi.”
Terlepas dari itu Adi juga mengaku bersyukur atas terlaksananya acara ini. Ia berharap agar kedepan, seluruh Ormawa STKIP PGRI Ponorogo tetap solid dan semakin maju.
Selain Adi, salah seorang dosen yang menemani mahasiswanya dari hari pertama hingga menyaksikan outbound, yakni Waka II STKIP PGRI Ponorogo, Edi Suprayitno juga menyoroti kegiatan outbound Bola Keseimbangan itu.
“Organisasi tidak akan berjalan baik tanpa adanya kerja sama semua lini, ya digambarkan seperti permainan kemarin itu. Bolanya akan jatuh kalau antar lini tidak bekerja sama dengan baik,” tulisnya pada sebuah pesan WhatsApp ketika diwawancarai.
Selain itu Edi berpesan, walaupun tidak ada masalah dalam organisasi, perlu sekali mengagendakan kumpul dan ngobrol bareng. Karena itu memupuk rasa kebersamaan.
“Ada masalah atau tidak, kumpul itu tetap penting.” Pungkasnya. []
Pewarta: Solu Erika Herwanda (Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)