Tebar Inspirasi Menulis, STKIP PGRI Ponorogo Adakan Diskusi Literasi
Ponorogo– Giat STKIP PGRI Ponorogo menjadi pelopor literasi Indonesia tidak diragukan lagi. Selain program Sekolah Literasi Gratis II yang diselenggarakan…
Ponorogo– Giat STKIP PGRI Ponorogo menjadi pelopor literasi Indonesia tidak diragukan lagi. Selain program Sekolah Literasi Gratis II yang diselenggarakan…
Godaan kewarganegaraan itulah yang riskan. Euforia upacara 17 Agustus acap kali menghiasi seluruh media Indonesia. Baik daring maupun mainstrem. Sorotan…
Apakah itu musik? Menurut pakar seni, manusia menampilkan kehendaknya, pikiranya, rasa, dan sebagainya. Jika gairah itu dilakukakan melalui media bunyi, yaitu nada, irama, dan ilmu harmoni, kemudian diolah menjadi satu maka karya ini disebut sebuah komposisi musik. pengertian yang lebih mudah dipahami tentang musik adalah ketika terjadi sebuah getaran yang menimbulkan bunyi bernada yang tertata apik nan indah. Itulah yang disebut dengan musik.
Racana Suro Menggolo dan Dewi Songgolangit—UKM Pramuka STKIP PGRI Ponorogo—menyelenggarakan kajian materi, Senin 11 November 2019. Kegiatan rutin ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen Pramuka STKIP PGRI Ponorogo dalam memberikan bekal keterampilan bagi anggotanya. Hadir sebagai materi dalam acara ini adalah Kak Frengky dan Kak Sapta, staff LPPM dan Humas STKIP PGRI Ponorogo, Dede dari Mapala Bathara Guru. Selain berkolaborasi dengan UKM Mapala Bathara Guru, kegiatan ini juga menghadirkan Doddy, Geo, Gilang, Fahru, dan Danang, dari Vulcano Merapi Climbing.
Di tengah kepenatan untuk mempersiapkan dua kegiatan di Kepulauan Bangka Belitung (27/10), akhir bulan lalu, saya mengalami kerugian besar menikmati presentasi Mas Doan Widiandhono (Redaktur Senior Jawa Pos) dan Pak J Sumardianta (Penulis buku keren dari Yogyakarta). Keduanya memiliki reputasi dahsyat dalam dua bidang yang berbeda. Mas Doan, seorang jurnalis yang sudah malang-melintang ke berbagai negara, kemudian dibukukan ke dalam Oleh-Oleh Jurnalis (2018).
Alih-alih gelisah menunggu penerbangan ke Pangkal Pinang Kepulauan Bangka Belitung, Sutejo bersama Sapta Arif membunuhnya dengan ngopi di sisi luar Bandara Soekarno-Hatta. Sembari melepas penat pesan dua gelas kopi plastik dan dua biji roti tanggung seharga hampir Rp 100.000,-. Sambil menyalakan rokok kesayangan masing-masing, Sutejo melepas pandangan ke sisi kanan-kiri penumpang yang menunggu untuk membunuh waktu. Tiba-tiba melintas sesosok wajah yang tak asing memasuki resto makanan.
Kampus Literasi STKIP PGRI Ponorogo akan mengadakan diskusi buku bersama Komunitas Kamar Kata.
Festival Literasi Sekolah di SMPN3 Peterongan (3/11/2019), salah satu kegiatannya adalah lomba tulis opini tingkat SMP/MTs Se-Jawa Timur. Hadir sebagai dewan Juri adalah Satria Dharma, pahlawan literasi dari Surabaya, Sutejo sebagai penggiat literasi dan penulis nasional asal Ponorogo, dan Anjrah Lelono Broto sebagai penggiat dan aktor literasi dari Mojokerto. Mereka menjadi pengadil yang menginspirasi, tidak saja bagi peserta tetapi juga memberikan pencerahan kepada para pembinanya.
Menjadi saksi pertemuan tiga pecinta literasi di SMN3 Peterongan Jombang adalah kemuliaan dan ketakdiran. Begitu turun dari mobil putih, di depan sekolah seorang lelaki taat beribadah dengan bekas hitam di dahinya, turun dengan bersemangat memasuki sekolah bu Faiq Rosidah. “Pak Satria Dharma, kemarin baru pulang dari silaturahmi bersama Pak Menteri Pendidikan yang baru. Dia baru pulang juga dari Balkan. Pak Tejo, kemarin juga baru pulang dari Kepulauan Bangka Belitung untuk kegiatan literasi di tiga kota.” Ucap Bu Faiq, penanggung jawab kegiatan festival literasi SMPN3 Peterongan, Jombang. “Kami bangga dihadiri para penggiat literasi yang menginspirasi.” Akunya dengan bergairah.