Berbagi Gagasan dengan Han Gagas
STKIP PGRI Ponorogo membuka Sekolah Literasi Gratis (SGL), Minggu (19/10/2016) dengan mendatangkan pemateri, cerpenis Han Gagas.
STKIP PGRI Ponorogo membuka Sekolah Literasi Gratis (SGL), Minggu (19/10/2016) dengan mendatangkan pemateri, cerpenis Han Gagas.
Suci Ayu Latifah
Mahasiswi STKIP PGRI Ponorogo, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Sekolah Literasi Gratis (SLG) yang diprakarsai oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo, bulan Desember ini sudah memasuki bulan keempat. Hingga saat ini SLG sudah mendatangkan orang-orang hebat dari berbagai kota.
Putu Wijaya, seorang pengarang dari Bali pernah berkata “faktor bakat berpengaruh tidak lebih dari 5%”. Faktor bakat hanya perpengaruh sangat kecil dalam proses kepenulisan. Sedangkan 95% lebih lainnya sangat dipengaruhi oleh kemauan, ketekunan dan kerja keras. Kerja keras dan berusaha tanpa henti untuk memperbaiki diri menuju kesuksesan sejati.
Roger Silverstone dalam buku Media and Morality: On The Rise of The Mediapolis (2007), merasa prihatin atas kondisi media yang…
“JIKA engkau menemukan buku tertumpuk rapi, maka ‘mungkin’ saja ada sebuah peradaban yang terpenjara. Culiklah sebab engkau sedang mencoba menyelamatkan peradaban.”
Toleransi dalam NU, berarti NU bersikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah agama, masalah kemasyarakatan, dan kebudayaan. Muara sikap toleransi ini adalah terciptanya kesepahaman antargolongan untuk saling memiliki semangat kebersamaan untuk menerima perbedaan di antara masyarakat yang plural atau majemuk.
Petter Elbow dalam buku Everyone Can Write (Oxford University Press, 2000) menyatakan bahwa ‘menulis itu bukan bakat, tetapi keterampilan’.
Jika ingin memajukan Indonesia kita harus lebih dulu memajukan budaya literasi. Ingat, literasi itu kunci perubahan generasi.
Oleh: Sri Wahyuni (Opini Duta Masyarakat edisi Jumat, 20 Januari 2017.