Berguru Kasmaran Membaca pada Penjaja Sastra Syaf Anton
Membaca itu input ilmu untuk membuka jaring-jaring pemikiran untuk selanjutnya diwadahkan dalam karya.
Membaca itu input ilmu untuk membuka jaring-jaring pemikiran untuk selanjutnya diwadahkan dalam karya.
Sekolah Literasi Gratis (SLG) yang diprakarsai oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo, bulan Desember ini sudah memasuki bulan keempat. Hingga saat ini SLG sudah mendatangkan orang-orang hebat dari berbagai kota.
Putu Wijaya, seorang pengarang dari Bali pernah berkata “faktor bakat berpengaruh tidak lebih dari 5%”. Faktor bakat hanya perpengaruh sangat kecil dalam proses kepenulisan. Sedangkan 95% lebih lainnya sangat dipengaruhi oleh kemauan, ketekunan dan kerja keras. Kerja keras dan berusaha tanpa henti untuk memperbaiki diri menuju kesuksesan sejati.
Roger Silverstone dalam buku Media and Morality: On The Rise of The Mediapolis (2007), merasa prihatin atas kondisi media yang…
Setiap kali datang momen “Proklamasi”, ingatan terbanyak orang adalah kepada dwitunggal Soekarno-Hatta. Dua sahabat yang sevisi tetapi seringkali berbeda pendapat tetapi bisa selalu saling hormat. Ternyata, di balik kisah proklamasi ada semangat untuk menyegerakan proklamasi, yakni gagasan Sutan Syahrir yang kemudian diikrarkan proklamasi awal oleh Soedarsono, dua hari sebelum Proklamasi yang kita kenal sekarang ini.
Hari ini, adalah hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta adalah salah satu proklamator bangsa yang berduet dengan Bung Karno. Merenungkan nasionalisme Bung Hatta adalah ruang belajar sepanjang massa.
“JIKA engkau menemukan buku tertumpuk rapi, maka ‘mungkin’ saja ada sebuah peradaban yang terpenjara. Culiklah sebab engkau sedang mencoba menyelamatkan peradaban.”
Dengan semangat optimisme berjuang melahirkan SDM Unggul, Presiden RI Joko Widodo, mengilustrasikan banyak hal tentang mimpi Indonesia di masa depan. Sebuah impresi pengalaman berdemokrasi dalam Pemilu 2019, tampaknya, menjadi basis tekan agar perbedaan bukan menjadi hambatan. Sebaliknya, menjadi kekuatan. Sebagaimana pesan-pesan Pahlawan Kemerdekaan; semangat pidato Presiden tahun 2019 kali ini, tampaknya meminta semua pihak untuk melakukan lompatan-lompatan agar mampu bersaing ke kancah dunia di masa depan!
Toleransi dalam NU, berarti NU bersikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah agama, masalah kemasyarakatan, dan kebudayaan. Muara sikap toleransi ini adalah terciptanya kesepahaman antargolongan untuk saling memiliki semangat kebersamaan untuk menerima perbedaan di antara masyarakat yang plural atau majemuk.
Petter Elbow dalam buku Everyone Can Write (Oxford University Press, 2000) menyatakan bahwa ‘menulis itu bukan bakat, tetapi keterampilan’.