Tebar Inspirasi Menulis, STKIP PGRI Ponorogo Adakan Diskusi Literasi
Ponorogo– Giat STKIP PGRI Ponorogo menjadi pelopor literasi Indonesia tidak diragukan lagi. Selain program Sekolah Literasi Gratis II yang diselenggarakan…
Ponorogo– Giat STKIP PGRI Ponorogo menjadi pelopor literasi Indonesia tidak diragukan lagi. Selain program Sekolah Literasi Gratis II yang diselenggarakan…
Edy Suprayitno mempresentasikan penelitiannya bertajuk cerita rakyat yang ada di Ponorogo.
Racana Suro Menggolo dan Dewi Songgolangit—UKM Pramuka STKIP PGRI Ponorogo—menyelenggarakan kajian materi, Senin 11 November 2019. Kegiatan rutin ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen Pramuka STKIP PGRI Ponorogo dalam memberikan bekal keterampilan bagi anggotanya. Hadir sebagai materi dalam acara ini adalah Kak Frengky dan Kak Sapta, staff LPPM dan Humas STKIP PGRI Ponorogo, Dede dari Mapala Bathara Guru. Selain berkolaborasi dengan UKM Mapala Bathara Guru, kegiatan ini juga menghadirkan Doddy, Geo, Gilang, Fahru, dan Danang, dari Vulcano Merapi Climbing.
Alih-alih gelisah menunggu penerbangan ke Pangkal Pinang Kepulauan Bangka Belitung, Sutejo bersama Sapta Arif membunuhnya dengan ngopi di sisi luar Bandara Soekarno-Hatta. Sembari melepas penat pesan dua gelas kopi plastik dan dua biji roti tanggung seharga hampir Rp 100.000,-. Sambil menyalakan rokok kesayangan masing-masing, Sutejo melepas pandangan ke sisi kanan-kiri penumpang yang menunggu untuk membunuh waktu. Tiba-tiba melintas sesosok wajah yang tak asing memasuki resto makanan.
Kampus Literasi STKIP PGRI Ponorogo akan mengadakan diskusi buku bersama Komunitas Kamar Kata.
Festival Literasi Sekolah di SMPN3 Peterongan (3/11/2019), salah satu kegiatannya adalah lomba tulis opini tingkat SMP/MTs Se-Jawa Timur. Hadir sebagai dewan Juri adalah Satria Dharma, pahlawan literasi dari Surabaya, Sutejo sebagai penggiat literasi dan penulis nasional asal Ponorogo, dan Anjrah Lelono Broto sebagai penggiat dan aktor literasi dari Mojokerto. Mereka menjadi pengadil yang menginspirasi, tidak saja bagi peserta tetapi juga memberikan pencerahan kepada para pembinanya.
Menjadi saksi pertemuan tiga pecinta literasi di SMN3 Peterongan Jombang adalah kemuliaan dan ketakdiran. Begitu turun dari mobil putih, di depan sekolah seorang lelaki taat beribadah dengan bekas hitam di dahinya, turun dengan bersemangat memasuki sekolah bu Faiq Rosidah. “Pak Satria Dharma, kemarin baru pulang dari silaturahmi bersama Pak Menteri Pendidikan yang baru. Dia baru pulang juga dari Balkan. Pak Tejo, kemarin juga baru pulang dari Kepulauan Bangka Belitung untuk kegiatan literasi di tiga kota.” Ucap Bu Faiq, penanggung jawab kegiatan festival literasi SMPN3 Peterongan, Jombang. “Kami bangga dihadiri para penggiat literasi yang menginspirasi.” Akunya dengan bergairah.
Sutejo, lelaki yang sudah menulis beragam tulisan dan dimuat lebih dari tiga puluh media massa nasional dan lokal itu tampil seperti biasa tak terduga. Usai mengenalkan diri, duka-duka kepenulisannya, dia mengingatkan dengan nada kejut bahwa begitu banyak penulis besar yang bermula dari jurnalis (wartawan). Bahkan, pendiri bangsa kita juga penulis dan seringkali sebagai jurnalis media.
Sutejo, tokoh literasi kota Reog sekaligus Ketua STKIP PGRI Ponorogo itu, diundang sebagai pembicara dalam talk show literasi di Bangka Tengah (30/10) Kepulauan Bangka Belitung, mendampingi dua pemateri lainnya. Ibu Pangesti, Ph.D., sebagai ketua SATGAS GLN dari Universitas Yogyakarta dan Yani Paryono dari Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung. Dihadiri pelajar dan mahasiswa ketiganya berbagi pengalaman berliterasi dalam ragam berbeda. Acara ini bertempat di di Eks Bandara Depati Amir Kecamatan Pangkalan Baru.
Ridwan Ardiansyah, Kamis (31/10/2019) sibuk mencatat materi mata kuliah yang sempat tertinggal. Beberapa lembar catatan temannya disalin dengan rapi. Ia…

