[Cerpen] SURAT UNTUK SARWONO
Sarwono duduk bersandar di bawah pohon angsana. Ia mengamati sepucuk surat yang amplopnya sudah lecek. Perlahan ia mengerat ujungnya, kemudian mengeluarkan surat itu. Beberapa lembar guguran bunga angsana pun jatuh menerpa wajahnya. Menempel pada pipinya yang basah.