Sutejo Bocorkan Tips dan Trik Menulis Artikel yang Menarik
Keheningan memenuhi aula Sutejo Spektrum Center (SSC) pada Minggu (19/3). Keseriusan menghiasi wajah mereka ketika memerhatikan pemateri. Sutejo mengawali penyampaian materi artikel dengan berbagi pengalaman kepenulisannya. Suasana tegang seketika berubah menjadi gelak tawa saat salah satu anggota menanggapi cerita dengan sebuah pertanyaan nyeleneh. Hal itu menambah kesan santai dalam penyampaian materi, suasana temu HMP dalam kesempatan tersebut kemudian menjadi cair.
Ada beberapa syarat dan rukun yang harus dipenuhi sebelum menulis sebuah artikel. Salah satu syaratnya yakni mengikuti berita-berita aktual atau ter-update dan masih hangat-hangatnya sebagai referensi dan bahan. “Berita yang sedang viral saat ini, contohnya kematian mahasiswa UGM. Dari kasus ini kita dapat menganalisis sumber permasalahan atau sebab-sebab kematian mahasiswa tersebut. Bisa jadi sumber permasalahan dari keluarga, asmara, dan juga adaptasi lingkungan kampusnya (culture shock). Dengan demikian kita dapat menarik permasalahan untuk dijadikan sumber dan bahan menulis artikel,” papar pembimbing UKM HMP itu pada seluruh anggota.
Terlihat anggota HMP begitu antusias mendengar pemaparan materi yang disampaikan. Mereka seolah melihat fakta unik di balik kasus yang dapat dijadikan bahan artikel. Tidak hanya itu, mantan ketua STKIP PGRI Ponorogo itu memberikan kesempatan pada anggota untuk menuliskan lima judul artikel sesuai dengan tema yang telah ditentukan, di antaranya perihal pendidikan, sastra, bahasa, dan agama.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan “Bapak” oleh mahasiswanya itu memberikan tips bagaimana membuat judul yang menarik. Ia mengungkapkan bahwa pemilihan judul harus mengundang pertanyaan, entah berupa satir, metafora, atau kontroversi. Sutejo pun menunjukkan contoh judul artikel yang menarik milik Sri Wahyuni yang dulu pernah dimuat, artikel itu berjudul Pil Pahit di Tahun Ayam Api.
“Di antara lima judul ini nanti, kita akan memilih salah satu untuk dibuat kerangkanya,” tambahnya.
Pihaknya memilih salah satu judul artikel yang disampaikan teman-teman, kemudian membedahnya untuk membuat kerangka atau outline. Untuk mengakhiri pertemuan hari Minggu itu, Sutejo memberikan tips-tips merawat ingatan, utamanya saat membaca agar isi bacaan yang kita baca tidak menguap begitu saja. Di antara tips-tips itu adalah dengan menikmati bacaan yang kita baca, membaca berulang, menandai bagian-bagian yang penting, lalu menuliskannya.
Tips tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam mengingat. Dosen yang telah menelurkan banyak buku dan karya itu juga memberikan contoh secara langsung bagaimana cara membaca untuk diingat. Pihaknya meminta beberapa peserta yang datang untuk membaca sub bab dalam sebuah buku, kemudian menanyakan kembali apa judul sub bab tersebut. Satu dua peserta berhasil mengingat dengan cepat, dan ada juga yang terbalik-balik saat mencoba menyebutkan kembali judul tersebut.
Di percobaan berikutnya, Sutejo kembali mengetes ingatan peserta dengan menanyakan judul-judul artikel yang telah peserta sampaikan. Salah satu anggota berhasil dalam mengingat satu kalimat secara utuh dalam waktu singkat sehingga membuat seluruh anggota tercengang. Materi menulis artikel rampung dengan menyenangkan. Nur Imaniyah Purnama mengungkapkan kesannya mengikuti rangkaian pemberian materi sampai akhir. Pihaknya merasa termotivasi saat mengikuti kegiatan tersebut.
“Ini merupakan kesan pertama saya mengenal sebuah artikel. Jadi menurut saya pribadi, materi kali ini sangatlah bermanfaat buat kedepanya saat mau nulis artikel. Saya juga termotivasi dengan paparan bapak terkait proses penyelesaian artikel itu bukanlah hal yang mudah, butuh proses yang panjang, dan dalam waktu seminggu belum tentu sudah jadi. Selain itu, cara penyampaian materi dari Bapak sangatlah mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas,” tutur mahasiswa yang akrab disapa Iim itu saat di wawancara. []
Pewarta: Risma Sahid Romadon