Ketika Mahasiswa Kknt Jadi Pengganti Imam Tahlil
Menjelang puasa warga Ploso lestarikan adat melalui kirim doa, acara ini diisi dengan bacaan Al Fatihah dan Tahlil. Rabu 06/03/2024. M. Badar, sebagai ketua kknt Ploso menggantikan Pak Sunarto sebagai Imam tahlil di kediaman Pak Yanto. Pasalnya malam itu Pak Sunarto berhalangan hadir.
Kegiatan yang berlangsung di kediaman pak yanto itu menjadi sorotan warga setempat. Ketua tim ploso mulai diminta warga untuk berbagi jadwal dengan pak sunarto dalam mengisi pengajian sekaligus menyambut bulan suci ramadhan. Salah satu tempat lainnya yang diisi ketua tim ploso baru-baru ini ada di kediaman bapak Iswanto, pada kamis pon, 7 maret 2024 ba’da isya.
Dalam menyambut bulan puasa, setiap rumah mengadakan dua sampai tiga acara diantaranya, kuningan, mendak, dan menyambut bulan puasa atau ” kondangan”. Mendak merupakan tradisi memperingati dua tahun sejak kematian seseorang. Tradisi ini cukup spesial karena menyuguhkan sesajen, warga menyebutnya “Cok Bakal”.
“Cok Bakal” mempunyai tiga unsur wajib diantaranya. (1) Cok Bakal, ” digambarkan dengan dua lirang pisang yang saling bertemu di dalam satu wadah” (2) Kendi “berisi air putih yang tidak dimasak” dan (3) Kembang setaman. Cok Bakal sendiri terdiri dari (a) Pisang (b) Kelapa (c) Bunga tujuh rupa (dibungkus daun) (d) Gantal (daun dadap yang dilinting) (e) Bawang merah (f) Bawang putih (g) Gula merah (h) Kaca (i) Sisir (j) Cupu (minyak wangi) (k) Telur dan (l) Tali lawe.
Pak yanto menegaskan, adat tersebut telah ada sejak zaman nenek moyang, dan kita sebagai masyarakat hendaknya menjaga agar penerus selanjutnya juga mengerti akan maksud dan tujuan adat tersebut.
Pewarta: Humas Kknt Tim Ploso
Previous